Istilah "pornografi" dan "pornoaksi" sebagaimana kerap digunakan dewasa ini sesungguhnya berakar dari sebuah mitologi Yunani. Alkisah, terdapat seorang perempuan bernama Phryne yang memiliki hobi "bersenang-senang" dengan para jejaka di Athena semasa hidupnya. Suatu waktu, Phryne dituduh telah melakukan tindak pencurian, segeralah ia diseret ke pengadilan. Dalam pengadilan tersebut, terdapat pembela Phryne yang bernama Hyperides, dalam pembelaanya Hyperides meminta Phryne untuk berdiri di suatu tempat yang tinggi di mana seluruh orang yang hadir dalam pengadilan tersebut dapat melihatnya. Tak hanya sampai di situ, kemudian Hyperides pun meminta Phryne untuk menanggalkan pakaiannya satu persatu, segeralah Phryne melakukan hal tersebut hingga tak sehelai kain pun menutupi tubuhnya. Ketika hal tersebut terjadi, sontak seluruh hadirin dalam pengadilan terpesona dengan kecantikan dan kemolekan tubuh Phryne, segeralah Phryne dibebaskan dari segala tuduhan
Bagi banyak pihak, apa yang dilakukan Phryne di atas kerap dianggap sebagai streape-tease show maupun pornografi dan pornoaksi untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia. Dalam hal ini, kata “grafi” atau “graphos” yang melekat pada kata “porno” merupakan suatu bentuk penggambaran atau ekspresi atas berbagai hal yang berbau porno, sedang nama Phyrne sendiri diabadikan dalam istilah tersebut: "Phryne-Porno"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar